SINTESIS NITROBENZEN
I.
TUJUAN
1. Mensintesis
nitrobenzene dari benzene dan asam nitrat.
2. Menghitung
rendemen nitrobenzene yang terbentuk.
II.
TEORI
Benzen merupakan
senyawa aromatik paling sederhana yang pertama kali diisolasi oleh Michael
Faraday pada tahun 1825 dari residu minyak yang tertimbun dalam pipa induk gas
di London. Benzen merupakan suatu zat cair yang membiaskan cahaya bersifat
nonpolar, tidak larut dalam air tapi larut dalam pelarut organik, seperti :
dietil eter, karbon tetraklorida (CCl4), dan heksan.
Benzen
digunakan sebagai pelarut, sifat benzen yang lain yaitu membentuk azeotrof
dengan air Azeotrof
adalah campuran yang tersuling pada susunan konstan terdiri dari 91% benzen, 9%
air dan mendidih pada suhu 69,4oC. Senyawa yang larut dengan benzen mudah dikeringkan
dengan menyuling azeotrof itu. Kegunaan benzen selain sebagai pelarut juga
digunakan untuk pembuatan nitrobenzen teluensilena, dan lain-lain.
Molekul
benzen berstruktur datar dan keenam atom C membentuk heksagol beraturan (segi
enam beraturan) masing-masing atom C baru menggunakan 3 elektron valensi untuk
mengadakan ikatan. Seperti diketahui orbital yang lain di atas atau di bawah
bidang cincin benzen dan orbital ini ditempati oleh suatu elektron. Seperti
pada radikal alil (CH2=CHCH2CH=CH2).
Struktur benzen :
Benzen agak bersifat karsinogenik atau
menyebabkan kanker oleh karena itu penggunaan dalam
laboratorium hanya bila diperlukan saja, dalam hal ini toluen dapat digunakan
sebagai pengganti. Benzen dapat dibuat dari gas batu bara dan eter, tidak bisa
dioksidasi dengan permanganat biasa yang disebabkan karena benzen adalah
senyawa aromatik yang paling sederhana, tidak dapat menghilangkan warna air
brom, biarpun dalam mengadisi 6 atom klor atau brom.
Cara pembuatan benzen :
1.
Memanaskan kalsium
benzoat bersama kalsium hidroksida
(C6H5COO)2Ca
+ Ca(OH)2 2C6H6
+ CaCO3
2.
Dehidrogenasi
berkatalis dari alkana-alkana yang mempunyai rantai tak bercabang 6 atom C
C6H14
+ C6H12 + H2 3H2
+ C6H6
3.
Memanaskan etuna
pada suhu 100oC – 750oC
3C2H2 C6H6
Sifat-sifat benzen :
1.
Berwujud cair,
berwarna kuning.
2.
Mudah menguap dan
terbakar.
3.
Berbau harum.
4.
Berat jenis 0,87
g/mL.
5.
Berat molekul 78,1
g/mol.
6.
Larut dalam eter,
etanol, dan pelarut organik lainnya.
7.
Tahan terhadap
oksidasi, pada oksidasi sempurna terbentuk CO2 dan H2O.
8.
Berbahaya jika
mengenai kulit mata.
Nitrobenzen
adalah suatu campuran organik dengan rumusan kimia C6H5NO2.
Nitrobenzen ini sangat beracun, sebagian besar digunakan sebagai bahan dasar
anilin dan sebagai pelarut. Aplikasi yang lebih khusus, nitrobenzen digunakan
sebagai bahan kimia karet, peptisida dan segala macam hal yang berkenaan dengan
farmasi. Nitrobenzen juga digunakan sebagai bahan sepatu, semir lantai, pakaian
kulit, mengecat bahan pelarut dan material lain yang berfungsi menyembunyikan
bau yang tak sedap.
Penitroan
aromatik yang terbanyak dilakukan dengan menggunakan campuran asam nitrat dan
asam sulfat peka pada suhu 50oC – 55oC. Nitrobenzen
adalah racun yang jika masuk ke dalam tubuh baik melalui penguapan maupun
melalui adsorbsi tubuh. Dalam senyawa nitrobenzen tak ada atom hidrogen yang
dapat diganti oleh logam-logam seperti pada senyawa-senyawa nitro alifatik
primer dan sekunder, karena gugus nitro terikat secara tersier, artinya pada
atom C yang mengikat gugus nitro tidak ada hidrogen. Senyawa nitrobenzen dapat
disuling tanpa terjadi penguraian karena gugus nitronya kuat sekali terikat.
Pada
sintesis nitrobenzen ini, prinsip utamanya adalah:
1. Nitrasi,
yaitu menerapkan suatu reaksi yang melibatkan pemasukan gugus nitro kedalam
sebuah molekul.
2. Subtitusi,
yaitu penggantian salah satu atom atau gugus atom dalam sebuah molekul oleh
atom atau gugus atom lain.
Dalam
proses nitrasi yaitu proses penambahan nitrogen pada suatu senyawa
karbon. Umumnya untuk membentuk suatu turunan senyawa
nitro (penambahan gugus nitro), H2SO4 berfungsi sebagai
katalis asam.
C6H6
+ HNO3 H2SO4 C6H5NO2
+ H2O
Sifat-sifat
fisika nitrobenzen :
1.
Zat cair berwarna
kuning.
2.
Titik didih 210,8oC.
3.
Titik cair 5,7oC.
4.
Indeks bias 1,5530.
5.
Berat jenis 1,2037
g/mL.
6.
Berat molekul 123
g/mol.
Sifat-sifat
kimia nitrobenzen :
1.
Nonpolar.
2.
Tidak larut dalam
air.
3.
Mudah menguap dan
terbakar.
4.
Larut dalam eter.
5.
Bersifat karsinogen
terutama dalam keadaan uap.
6.
Jika direduksi
membentuk anilin.
7.
Tidak dapat
dioksidasi dalam larutan KMnO4 seperti alkena.
8.
Tidak dapat diadisi
oleh Br2, H2O dan KMnO4 bisa terjadi bila ada
UV.
9.
Mengalami reasi
alkilasi dengan katalisator AlCl3.
Kegunaan
nitrobenzen :
1.
Pembuat anilin.
2.
Pembuat parfum dan
sabun.
3.
Pembuatan semir
sepatu.
4.
Pembuatan
piroksilin.
5.
Bahan kimia karet
dan peptisida.
Proses Pembuatan Nitrobenzen meliputi
dua tahap :
1. Tahap
pertama (tahap lambat) adalah serangkaian elektrofilik Elektrofilik NO2+ dihasilkan
dari reaksi :
Hasil serangan ini adalah suatu ion benzenium.
2. Tahap
kedua (tahap lambat) pelepasan
H+ dengan cepat H bergabung dengan H2SO4 untuk
menghasilkan kembali katalis. Dengan adanya gugus NO2+
menyebabkan cincin kurang reaktif bila dibandingkan dengan gugus metil dan
halogen. Hal ini disebabkan oleh gugus NO2+ bersifat
penarik elektron. Reaksi ini bersifat eksoterm dan irreversible.
Dengan
adanya gugus nitro menyebabkan cincin kurang reaktif, jika dibandingkan dengan
gugus metil dan hidrogen karena gugus nitro bersifat menarik elektron.
Pembuatan nitrobenzen ini adalah melalui proses nitrasi yaitu substitusi yang mudah dari hidrogen pada benzen dengan menambahkan asam
nitrat pekat dan asam sulfat pekat. Nitrobenzen jika dipanaskan pada suhu 200oC
tidak akan mengalami perubahan apapun. Pada pembuatan nitrobenzen ini, pada
saat merefluk suhunya harus tetap dipertahankan antara 50-60oC. Hal
ini harus benar-benar diperhatikan. Sebab jika suhunya lebih dari 60oC
maka yang akan terbentuk adalah dinitrobenzen dan trinitrobenzen. Namun jika
suhunya terlalu kecil, maka nitrobenzen tidak akan terbentuk.
Sifat benzen yaitu membentuk azeotrop
dengan air, disamping sebagai bahan dasar pembentukan nitrobenzen. Dalam senyawa nitrobenzen, tidak ada atom
nitrogen yang dapat diganti oleh logam-logam seperti pada senyawa-senyawa
nitriolifatik primer dan sekunder, karena disini gugus nitro terikat secara
tersier.
Benzen adalah senyawa kimia organik yang merupakan cairan
tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang
manis dan bersifat karsinogen.
Benzena adalah salah
satu komponen dalam bensin dan
merupakan pelarut yang penting dalam
dunia industri. Benzena juga digunakan
untuk bahan
dasar dalam produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet buatan, serta pewarna. Dan merupakan kandungan alami dalam minyak bumi.
III.
PROSEDUR KERJA
3.1 Alat
dan Bahan
a. Alat
1. Labu
didih : tempat sampel
2. Gelas
ukur : tabung untuk mengukur volume larutan
3. Kondensor : pendingin agar larutan tidak menguap
4. Erlenmeyer : tempat larutan
5. Gelas
piala : tempat larutan
6. Termometer : alat untuk pengukur suhu
7. Penangas
air : untuk
memanaskan larutan
8. Corong
pisah : tempat
pemisahan larutan
b.
Bahan
1. Asam
nitrat pekat : sebagai bahan dasar
2.
Asam sulfat pekat : sebagai katalis
3.
Benzen : sebagai bahan dasar
4.
Aquades : sebagai pelarut
5.
CaCl2 kering : untuk
menarik air
6.
Batu didih : mencegah
terjadinya ledakan atau bumping
3.2
Cara
Kerja
1. Sediakan labu 250 ml
2. Masukkan 35 ml asam nitrat kemudian dinginkan hingga
suhunya 10oC
3. Setelah dingin, masukkan asam sulfat setetes demi
setetes dan jaga temperature tetap
dingin
4.
Masukkan
benzen setetes demi setetes , suhu jangan melebihi 50 oC
5. Refluk campuran selama 45-50 menit pada suhu tidak
melebihi 55 oC sehingga diperoleh campuran yang tidak homogen
6.
Tuangkan
campuran kedalam air
7.
Pisahkan
lapisan nitrobenzene
8. Setelah diperoleh larutan keruh , tambahkan 5 gram
CaCl2 anhidrat untuk menarik air
9.
Diperoleh
cairan berwarna kuning muda jernih
10.Hitung rendemen
3.3 Skema Kerja
Asam nitrat 35 mL
- dimasukkan ke dalam labu 250 mL didinginkan hingga
suhunya 10oC.
- ditambah H2SO4 setetes demi
setetes.
- ditambah benzen setetes demi setetes, dijaga suhunya,
jangan melebihi 55oC.
Campuran
-
direfluk selama
45-50 menit.
Campuran
yang tidak homogen
- dipisahkan lapisan nitrobenzen yang berada pada lapisan
atas.
Larutan
keruh (nitrobenzen)
- ditambah 5 gr CaCl2 untuk menarik air.
Larutan
berwarna kuning (nitrobenzen)
Dihitung rendemen.
3.4
Skema Alat
Keterangan
:
1. Standar
2. Klem
3. Kondensor
a. Air
keluar
b. Air
masuk
4. Termometer
5. Labu
didih
6. Pemanas
IV.
PERHITUNGAN
DAN PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan
Asam nitrat
v
: 18
ml ρ
: 1,4 g/ml Mr : 63 g/mol
n
=
Benzen
v : 15 ml ρ : 0,87 g/ml Mr
: 78,1 g/mol
n =
C6H6 + HNO3 C6H5NO2
+ H2O
Mula-mula 0,167 0,400
Bereaksi 0,167 0,167 0,167 0,167
Sisa - 0,233 0,167 0,167
Volume secara teori =
= 17,06 ml
Volume
yang dihasilkan = 12
ml
Rendemen
% rendemen = x 100%
=
= 70,34 %
4.2
Pembahasan
Pembuatan
nitrobenzen ini melalui proses nitrasi dan substitusi dengan menggunakan bahan
dasar benzen dan asam nitrat pekat, serta asam sulfat pekat sebagai katalisnya.
Pada saat melakukan pencampuran asam nitrat dan H2SO4
temperatur harus dijaga agar tetap dingin (< 10oC) karena
sifatnya yang sangat mudah menguap (volatil). Hal ini disebabkan karena pada
temperature yang dingin akan terjadi
reaksi pendorongan elektron oleh atom oksigen pada asam nitrat ke dalam hidrogen
pada asam sulfat. Sehingga memutuskan ikatan hidrogen dan terbentuk air dan
gugus nitro.
Pada
saat benzen dimasukkan setetes demi setetes, suhu dijaga agar tidak melebihi 55o
C karena apabila suhu lebih 550 C maka benzen tidak akan terbentuk
dan apabila suhu lebih 55o C yang terbentuk adalah dinitrobenzen dan trinitrobenzen.
Hal ini disebabkan pada suhu yang tinggi rantai benzen mudah lepas dan
dipengaruhi juga oleh keberadaan katalis yang menarik gugus hidrogen lepas dari
benzen. Setelah pencampuran ini selesai, selanjutnya refluks selama 45-50
menit. Pada saat merefluks suhu harus benar-benar dijaga agar tidak lebih dari
55o C. Karena sifat benzen yang mudah menguap sebaiknya pada saat
suhu 40oC refluks dihentikan untuk menghindari kenaikan suhu yang
begitu cepat. Labu harus segera dikompres untuk menurunkan suhu.
Setelah refluks selesai terlihat jelas bahwa
terbentuk dua lapisan atau bidang batas berwarna kuning (bagian atas). Setelah
dingin pisahkan dengan menggunakan corong pisah. Setelah lapisan nitrobenzen
dipisahkan, tambahkan kira-kira 5 gr CaCl2 untuk menarik air dan
pisahkan kembali cairan yang berwarna kekuningan tersebut dengan menggunakan corong
pisah. Lalu dapat dihitung
massa jenis dan rendemennya. Nitrobenzene terletak pada lapisan atas karena
adanya penambahan H2SO4 menyebabkan berat jenis air lebih besar daripada berat jenis
benzene
Nitrobenzen yang dapat berwarna kuning dan diperoleh
sebanyak 12 mL. Secara teori nitrobenzen yang didapat seharusnya sebanyak 17,06
mL. Rendemen yang diperoleh adalah 70,34 %.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum sintesis nirobenzen dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1.
Nitrobenzen
dapat disintesis dengan bahan dasar benzen dan asam nitrat dengan asam sulfat
sebagai katalis.
2.
CaCl2
kering untuk menarik air.
3.
Nitrobenzen
yang terbentuk berwarna kuning.
4.
Volume
nitrobenzen yang dihasilkan 12 mL dengan rendemen yang diperoleh adalah 70,34
%.
5.2 Saran
Untuk memperoleh hasil yang maksimal maka sebaiknya :
1.
Memahami
prinsip kerja dan prosedur kerja dengan baik.
2.
Pencampuran
zat dilakukan di dalam lemari asam, karena zat-zat yang digunakan berbahaya.
3.
Larutan
dikocok agar homogen.
4.
Menutup larutan
agar tidak menguap.
TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM
1. Mekanisme
reaksi pembuatan nitrobenzen :
2. Jika
suhu percobaan melebihi 55o C :
Maka yang terbentuk adalah senyawa nitrobenzen tinggi
seperti dinitrobenzen dan trinitrobenzen. Namun jika suhunya terlalu kecil maka
nitro benzen tidak akan terbentuk.
3.
Reaksi substitusi
elektrofilik adalah penggantian oleh satu gugus atom dalam sebuah molekul oleh
atom gugus yang lain
4. Kegunaan
nitrobenzen :
1.
Pembuat anilin.
2.
Pembuat parfum dan
sabun.
3.
Pembuatan semir sepatu.
4.
Pembuatan
piroksilin.
5.
Bahan kimia karet
dan peptisida.
DAFTAR PUSTAKA
Harold, Hart. 1983.
Organic Chemistry. Jakarta : Erlangga.
http://www.chem-is-try.org/materi-kimia/mekanisme-reaksi-organik/subtitusi-elektrofilik1/nitrasi-dari-benzen/.
(MINGGU, 01 april 2012, 13.00 WIB)
http://www.kalit.blogspot.com/2010/10/sejarah-anilin-pertama-kali-diisolasi.html.
(minggu, 01 april 2012, 13.00 WIB)
http://www.merek-chemicals.com/indonesia/nitrobenzene/.(minggu,01 april
2012, 13.00 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar